Kau Masih Kecil

Tubuh kecil itu berkeringat
Berlari terengah ke arah sana
Sana mana ?
Aku tak tahu ya pokoknya begitu
Lantas ?
Seperti ketakutan wajahnya ketika di panggil seseorang

Mungkin itu Ayahnya, ya .. pasti itu Ayahnya
Tunjuk ke arah sawah dan bocah itu tergesa
Oh , dia disuruhnya menanam
Tanam tanam tanam nam nam

Plak ! Goblok ! Lihat yang kau perbuat . Benihnya jatuh semua
Merah wajah sang bocah
Apa gunamu ? Menyusahkan saja
Tidak becus !
Terbelalak matanya

Deraslah air mata dari tubuh anak itu
Dipandanglah wajah anaknya yang kurus , hitam , dan sedih
Terdiam membatu
Tiba tiba Ayah menangis juga
Ada apa ini ?

Teringatlah Ayah kepada beban hidup anaknya
Pagi loper koran siang sekolah sore membantunya dan malam masih berjualan gorengan
Kasihan kasihan kasihan
Beban yang berat dalam tubuh yang kecil

Seharusnya ini bebanku !
Peluk erat Ayah pada anaknya
Seharusnya ini tanggung jawabku
Kau masih kecil dan layak untuk bahagia
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone